Kode ICD 10 Pansitopenia – Kode ICD merupakan sebuah sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda gangguan penyakit lain yang bisa menyerang tubuh manusia. Nantinya setiap penyakit, gejala dan tanda gangguan kesehatan akan terdapat kode ICD berbeda.
Tidak hanya itu, bahkan dalam satu jenis penyakit yang sama namun letak posisi dari penyakit juga akan membuat kode ICD berbeda pula. Di tanah air, kode ICD ini juga kerap disebut dengan kode diagnosa BPJS Kesehatan.
Lalu apa fungsi dari ICD ? Di mana fungsinya sebagai penerapan pengkodean ICD yang digunakan untuk mengindeks pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan dengan memasukkannya pada sistem pelaporan diagnosis medis.
Dari sekian banyak penyakit dan tanda-tanda lainnya, menjadikan pastinya banyak juga kode. Dalam hal ini tentu saja tidak mungkin jika untuk menghafal setiap kode. Nah pada pembahasan kali ini kodebpjs akan sajikan kode ICD 10 dari pansitopenia.
Apa Itu Pansitopenia?
Di mana pansitopenia adalah suatu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah (anemia), sel darah putih (leukopenia), dan trombosit (trombositopenia). Kondisi ini dikarenakan sel induk sumsum tulang yang membentuk sel darah tidak berfungsi normal.
Untuk sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Rendahnya tingkat sel darah merah atau yang dikenal dengan anemia nantinya akan dapat menyebabkan seseorang alami kesulitan bernapas, kelelahan dan detak jantung cepat.
Sel darah putih ini memiliki peranan dalam membantu melawan infeksi. Rendahnya tingkat sel darah putih (leukopenia), dapat menyebabkan seseorang demam dan mengalami tanda-tanda infeksi seperti batuk atau nyeri saat buang air kecil.
Kode ICD 10 Pansitopenia
Untuk kode ICD 10 dari pansitopenia adalah D61.9, ini jelas berbeda dengan kode diagnosa BPJS Kesehatan atau kode ICD 10 penyakit lainnya. Sehingga dapat dipastikan jika kode tidak mungkin sama dengan yang lainnya.
Gejala Pansitopenia
Untuk pansitopenia nantinya akan ditandai dengan rendahnya kadar ketiga jenis sel darah yaitu sel darah merah, putih, dan trombosit. Dalam kasus ringan, pansitopenia dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali.
Namun gejala pansitopenia dapat muncul secara perlahan seiring waktu atau tiba-tiba. Kondisi ini seringkali ditemukan setelah tes darah untuk kondisi lain, dalam kasus lebih parah pansitopenia bisa memunculkan gejala seperti:
- Sesak napas.
- Kulit pucat.
- Kelelahan.
- Kelemahan.
- Demam.
- Pusing.
- Mudah memar.
- Berdarah.
- Bintik-bintik ungu kecil di kulit (petechiae).
- Bintik-bintik ungu besar pada kulit (purpura).
- Gusi berdarah dan mimisan.
- Detak jantung cepat (takikardia).
Terkadang pansitopenia dapat mengancam jiwa, jika itu sudah termasuk pansitopenia yang terbilang parah. Dalam hal ini Anda perlu untuk segera mendapatkan perawatan medis, jika alami beberapa gejala serius seperti:
- Demam tinggi lebih dari 38,3˚C.
- Kejang.
- Pendarahan hebat.
- Sesak napas parah.
- Kebingungan.
- Penurunan kesadaran.
Penyebab Pansitopenia
Selain mengetahui gejala pansitopenia di atas, Anda juga perlu mengetahui penyebab yang menjadikan pansitopenia dialami seseorang. Di mana pansitopenia umumnya disebabkan oleh beberapa gangguan pada kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah, seperti:
- Kanker darah di sumsum tulang seperti leukemia, limfoma, myeloma, maupun kanker metastatik ke sumsum tulang.
- Anemia aplastik (kondisi di mana tubuh berhenti memproduksi sel darah baru).
- Anemia megaloblastik.
- Infeksi virus seperti Epstein-Barr, HIV/hepatitis C, malaria dan sepsis (infeksi darah).
- Sindrom bawaan seperti anemia Fanconi beserta anemia Diamond Blackfan.
- Racun dan paparan bahan kimia di lingkungan seperti radiasi, arsenik / benzena.
- Kekurangan vitamin seperti kekurangan vitamin B-12 / folat.
- Kerusakan akibat kemoterapi/perawatan radiasi untuk kanker.
- Gangguan autoimun seperti lupus eritematosus sistemik.
- Pembesaran limpa yang dikenal juga sebagai splenomegali.
- Penyakit yang merusak sumsum tulang seperti penyakit bernama gaucher.
- Alami penyakit hati.
- Konsumsi alkohol berlebih yang merusak hati.
- Konsumsi obat yang dapat mempengaruhi sumsum tulang seperti kloramfenikol, obat kemoterapi, diuretik thiazide, obat anti-epilepsi, colchicine, azathioprine, dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Kapan Anda Harus Menghubungi Dokter?
Saat mengalami tanda dan gejala pansitopenia berupa demam tinggi, kejang, kesulitan bernapas, pendarahan hebat, kebingungan atau kehilangan kesadaran bahkan untuk sesaat maka perlu bawa dan hubungi dokter.
Dengan begitu dokter akan mulai mendiagnosis jika itu adalah pansitopenia dengan beberapa hal. Misalnya dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan keluarga, selama pemeriksaan dokter akan menanyakan beberapa gejala yang muncul.
Selain itu juga akan memeriksa telinga, hidung, tenggorokan, mulut, dan kulit Anda. Sebelum mendiagnosis pansitopenia, dokter juga dapat melaksanakan beberapa tes seperti:
Tes Hitung Darah
Dengan tes ini dokter akan mengukur jumlah sel darah merah, putih, dan trombosit. Jika tidak normal, mungkin memerlukan asupan darah tepi yang menempatkan setetes darah pada slide untuk melihat berbagai jenis sel darah yang dikandungnya.
Biopsi
Dalam tes ini, dokter menggunakan jarum untuk mengambil sejumlah kecil sampel cairan dan jaringan dari sumsum tulang Anda. Biasanya sampel diambil dari pinggul yang mati rasa, kemudian sampel dibawa di laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan di bawah mikroskop.
Pengobatan Pansitopenia
Setelah tahu akan pengertian, kode ICD dan gejala dari pansitopenia, maka selanjutnya Anda perlu mengetahui bagaimana pengobatannya. Dimana pengobatan akan dilakukan guna mengobati penyebab yang mendasarinya.
Jika penyebabnya tidak diketahui, pengobatan ditujukan untuk meredakan gejala-gejala yang muncul. Beberapa perawatan dapat digunakan untuk mengobati pansitopenia seperti misalnya:
- Transfusi darah
- Obat imunosupresif
- Obat perangsang sumsum tulang
- Transplantasi sumsum tulang
Pencegahan Pansitopenia
Secara umum dan sebagian besar pansitopenia tidak dapat dicegah, namun Anda bisa menurunkan risiko pansitopenia dengan beberapa cara. Adapun beberapa cara menurunkan risiko pansitopenia diantara lainnya seperti:
- Menghindari kontaminan lingkungan seperti benzena atau arsenik.
- Hindari paparan radiasi langsung.
Demikian kiranya pembahasan terkait kode ICD 10 dari penyakit bernama pansitopenia beserta informasi terkait lainnya dapat kodebpjs.com sajikan. Adanya kode ICD 10 di atas semoga bisa bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.