Kode ICD 10 SVT – ICD merupakan sebuah sistem klasifikasi penyakit yang dikelola oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan digunakan secara global. Dari banyaknya penyakit dan gangguan kesehatan nanti akan memiliki kode ICD 10 berbeda satu sama lain.
Dari penyakit ujung kepala sampai ujung kaki nantinya diberikan kode ICD yang tidak sama, untuk orang awam pastinya sulit untuk memahami kode-kode ini. Bagi dokter kode ICD mungkin sudah tidak asing dan harus dipahami dan dimengerti.
Hal itu dikarenakan tenaga medis atau dokter akan mencantumkan kode ICD 10 dalam laporan ketika mendiagnosis penyakit pasien. Selain itu juga akan memberikan tindak pengobatan atau penanganan yang perlu dilakukan guna menyembuhkan penyakit.
Terkait kode ICD 10, di kesempatan kali ini kodebpjs.com akan sajikan informasi mengenai salah satu kode ICD dari penyakit yang ada. Di mana yang akan di bahas sendiri adalah kode ICD 10 SVT atau supraventrikular takikardia.
Apa Itu SVT?
SVT sendiri singkatan dari supraventrikular takikardia yang adalah detak jantung yang lebih cepat dari normal biasanya. Jenis gangguan irama jantung ini akan berbahaya, karena bisa menyebabkan henti pada jantung secara mendadak.
Secara normal, jantung berdetak sekitar 60–100 detak/menit, akan tetapi pada penderita supraventrikular takikardia detak jantung bisa mencapai 150–220 detak/menit. Saat kondisi ini tidak segera ditangani, maka bisa menghambat aliran darah ke seluruh tubuh.
Kode ICD 10 SVT
Lalu apakah kode ICD 10 ini sama dengan kode ICD 10 dari penyakit jantung lainnya? Ini jelas berbeda, di mana untuk kode ICD 10 dari supraventrikular takikardia (SVT) sendiri adalah I47.1.
Tentu ini berbeda dengan kode ICD 10 gangguan kesehatan jantung lainnya, seperti misalnya kode ICD 10 supraventrikular takikardia berbeda dengan kode ICD 10 CAD, kode ICD 10 cardiac arrest dan penyakit lainnya.
Penyebab SVT
Lantas apa faktor penyebab yang menjadikan SVT terjadi? Untuk hal itu, supraventrikular takikardia disebabkan oleh gangguan pada sistem pacu listrik jantung.
Kondisi inilah yang menyebabkan jantung berdetak sangat cepat sehingga tidak sempat terisi darah sebelum berkontraksi kembali. Lalu gangguan sistem pacu listrik disebabkan oleh:
- Memiliki riwayat penyakit jantung.
- Alami gagal jantung.
- Sindrom Wolf-Parkinson-White.
- Penyalahgunaan NAPZA (kokain atau amfetamin).
Bahkan tidak hanya itu, ada juga beberapa faktor penyebab yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena SVT. Antara lain faktor risiko terjadinya gangguan SVT seperti misalnya:
- Kehamilan.
- Konsumsi minuman berkafein dan beralkohol berlebihan.
- Konsumsi obat-obatan (obat asma, alergi dan flu).
- Memiliki kebiasaan merokok.
- Memiliki riwayat penyakit paru kronis.
- Merupakan penderita diabetes.
- Penyakit jantung bawaan.
- Penyakit tiroid.
- Pernah menjalani serangkaian operasi jantung.
- Sleep apnea.
- Sudah alami penyakit jantung.
Gejala SVT
Bagi penderita SVT, nantinya bisa memunculkan beberapa gejala selain gejala utama berupa detak jantung yang cepat. Di antara lain dari gejala umum lain seperti misalnya:
- Gelisah dan tidak tenang.
- Keluar keringat dingin.
- Kepala terasa pusing.
- Rasa nyeri di dada.
- Sakit kepala.
- Sesak napas.
- Terasa mudah lelah.
- Bahkan pingsan.
Pengobatan SVT
Jika Anda merasakan jantung berdebar cepat beserta munculnya gejala-gejala di atas dan tidak segera ditangani, maka kondisi ini bisa menyebabkan penurunan kesadaran bahkan serangan jantung. Dengan begitu segera mungkin konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan.
Secara umum setelah menjalani beberapa serangkaian diagnosis dari dokter, maka akan memberikan cara penanganan atau pengobatan yang tepat. Di mana nantinya pengobatan dilakukan guna memperlambat denyut jantung dan mencegah kondisi lebih serius, seperti pengobatan:
1. Pemberian Obat-obatan
Adenosine atau verapamil guna menghambat impuls listrik yang menyebabkan jantung berdetak cepat.
Obat penghambat beta guna menangani gangguan irama jantung.
2. Ablasi Jantung
Ablasi dilakukan dengan memasukkan selang tipis melalui pembuluh darah ke jantung, untuk mengatasi gangguan pada aktivitas listrik jantung.
3. Kardioversi
Kardioversi dilakukan dengan memberikan efek kejut listrik ke jantung sehingga detak jantung bisa kembali normal.
4. Alat Pacu Jantung
Pemberian alat pacu jantung ditanam di bawah kulit di bagian atau area dada dengan tujuan sama dengan kardioversi yaitu menormalkan detak jantung.
Pencegahan SVT
Supraventrikular takikardia atau SVT bisa dicegah dengan menghindari beberapa faktor risiko yang bisa terjadi. Dengan begitu, menerapkan pola hidup sehat sangat disarankan guna menjaga kesehatan jantung, Anda bisa melakukan pencegahan seperti:
- Hentikan kebiasaan merokok.
- Hindari konsumsi minuman beralkohol dan berkafein berlebihan.
- Hindari penggunaan NAPZA (kokain dan amphetamine).
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi.
- Membatasi asupan garam dan lemak jenuh.
- Mengelola stres secara baik.
- Perbanyak asupan sayuran dan buah-buahan.
- Perhatikan dosis dan aturan pakai saat mengkonsumsi obat.
- Rajin olahraga rutin.
- Tetap menjaga berat badan agar ideal.
- Waktu tidur dan istirahat cukup.
Demikian pembahasan kode ICD 10 SVT beserta informasi terkait lain yang dapat kodebpjs.com sajikan. Semoga dengan adanya pembahasan kode ICD 10 atau kode diagnosa gangguan kesehatan jantung ini bisa bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.