Kode ICD 10 Trombositopenia – Kode ICD adalah sebuah sistem klasifikasi penyakit, tanda dan gejala pada gangguan penyakit lain yang bisa menyerang tubuh. Setiap penyakit, gejala dan tanda gangguan kesehatan akan memiliki kode ICD berbeda.
Bahkan dalam satu jenis penyakit yang sama namun letak posisi penyakit berbeda juga akan membuat kode ICD tidak sama. Jadi perlu diperhatikan kode ICD-nya, apalagi para tenaga medis (dokter dan perawat) yang menggunakan kode ICD guna pembuatan laporan.
Karena fungsi kode ICD sebagai penerapan pengkodean ICD yang digunakan untuk mengindeks pencatatan penyakit dan tindakan di sarana pelayanan kesehatan dengan memasukkannya pada sistem pelaporan diagnosis medis beserta cara penanganannya.
Berbicara mengenai kode ICD atau dikenal juga kode diagnosa BPJS Kesehatan, kali ini kami akan sajikan salah satu kode ICD dari gangguan kesehatan yang terjadi pada tubuh. Di mana yang akan dibahas adalah kode ICD 10 trombositopenia.
Apa Itu Trombositopenia
Namun sebelum lanjut ke pembahasan mengenai kode ICD 10 dari gangguan kesehatan bernama trombositopenia, maka Anda harus mengetahui apa itu penyakit trombositopenia. Trombositopenia adalah kondisi saat jumlah keping darah (trombosit) rendah atau di bawah normal.
Di mana trombosit berperan guna menghentikan perdarahan saat terjadi luka atau kerusakan pada pembuluh darah. Karena nantinya jumlah trombosit yang kurang dapat menyebabkan darah sulit membeku dan untuk jumlah trombosit normal dalam darah adalah 150.000 – 450.000 sel per mikroliter darah.
Kode ICD 10 Trombositopenia
Jika sudah mengetahui apa itu pengertian dari gangguan kesehatan trombositopenia, maka mari kembali ke pembahasan mengenai kode ICD 10-nya. Di mana untuk kode ICD 10 trombositopenia adalah D69.6 dan jelas berbeda dengan kode ICD 10 gangguan kesehatan lainnya.
Seperti misalnya kode ICD 10 trombositopenia jelas berbeda dengan kode ICD 10 pansitopenia. Jadi saat Anda menjumpai kode ICD 10 D69.6, maka Anda bisa simpulkan jika itu merupakan kode ICD 10 dari gangguan bernama trombositopenia.
Penyebab Trombositopenia
Tidak hanya kode ICD, Anda juga perlu mengetahui penyebab yang menjadikan trombositopenia terjadi pada tubuh manusia. Penyebab trombositopenia bisa terjadi sementara dan berkepanjangan, antara keduanya memiliki penyebab yang berbeda satu sama lain.
Penyebab Trombosit Turun Sementara
Untuk penyebab trombositopenia akut bermacam-macam, tapi yang paling umum diketahui adalah akibat demam berdarah dengue (DBD), infeksi virus lain seperti COVID-19, HIV atau hepatitis, juga mengakibatkan trombosit turun. Tidak hanya itu, penyebab lain trombosit turun sementara yaitu:
- Efek samping dari radioterapi.
- Efek samping obat kemoterapi, heparin, pil kina serta antibiotik golongan sulfonamida.
- Leukemia parah atau akut.
- Preeklamsia dan sindrom HELLP ketika hamil.
- Sindrom hemolitik uremik.
Penyebab Trombosit Turun Berkepanjangan
Trombositopenia kronis umum disebabkan oleh idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP). Yang mana ITP diduga terjadi karena sistem kekebalan tubuh keliru menyerang dan menghancurkan trombosit sehingga jumlahnya berkurang banyak. Selain ITP, trombositopenia berkepanjangan terjadi karena:
- Penderita kecanduan alkohol dalam jangka panjang.
- Memiliki riwayat penyakit liver.
- Sindrom mielodisplasia.
- Penyakit anemia aplastik.
- Penyakit myelofibrosis.
- Kelainan genetik, seperti Sindrom Wiskott-Aldrich
- Thrombotic thrombocytopenic purpura
Gejala Trombositopenia
Lalu jika sudah begitu, apa saja gejala atau tanda-tanda jika alami trombositopenia? Secara umum untuk trombositopenia ringan tidak menimbulkan gejala. Namun kondisi biasanya baru diketahui setelah penderita melakukan pemeriksaan jumlah sel darah.
Saat jumlah trombosit makin turun, penderita akan merasakan gejala utama berupa perdarahan, baik dari luar maupun perdarahan organ dalam. Perdarahan organ dalam lebih sulit di deteksi dan gejalanya cukup bervariasi, tergantung organ yang mengalami.
Namun untuk perdarahan di tubuh bagian luar akan tampak lebih sebagai memar atau lebam. Gejala perdarahan lain yang dapat muncul akibat trombositopenia seperti misalnya:
- Alami mimisan.
- BAB berdarah atau berwarna hitam.
- Gusi berdarah.
- Hematuria / BAK berdarah.
- Menstruasi lebih banyak dari biasanya.
- Muntah darah atau berwarna seperti kopi.
Pengobatan Trombositopenia
Jika mengalami trombositopenia dan mengalami perdarahan tanpa adanya cedera dan tidak berhenti, maka silakan segera konsultasikan pada dokter. Tujuannya agar nanti tidak menimbulkan hal fatal yang membahayakan.
Secara umum dokter akan melakukan diagnosis dengan serangkaian pemeriksaan. Adapun pemeriksaan bisa berupa cek riwayat kesehatan, cek fisik dan melakukan tes darah. Namun dokter juga memungkinkan untuk melakukan USG perut dan aspirasi sumsum tulang.
Jika sudah memastikan penderita mengalami trombositopenia, maka dokter akan mulai menangani atau memberikan tindak lanjut. Penanganan itu sendiri akan dilakukan berdasarkan faktor penyebab, seperti misalnya:
- Berhati-hati saat mengkonsumsi obat pereda nyeri.
- Memberikan obat kortikosteroid pada trombositopenia.
- Meminta penderita untuk berhenti mengkonsumsi minuman beralkohol.
- Mengganti atau hentikan penggunaan obat pada tombositopenia yang disebabkan oleh efek samping obat.
- Menghindari aktivitas / olahraga berisiko menimbulkan cedera.
- Menyarankan penderita mencukupi kebutuhan cairan tubuh, bila perlu memberikan obat antivirus pada trombositopenia.
Pencegahan Trombositopenia
Selain kode ICD 10, penyebab, gejala dan pengobatan. Anda juga perlu mengetahui pencegahan yang perlu dilakukan untuk terhindar dari apa trombositopenia? Pencegahan trombositopenia yaitu dengan menghindari penyebab turunnya trombosit seperti:
- Hindari konsumsi minuman beralkohol.
- Mendapatkan vaksinasi guna mencegah infeksi virus yang dapat menurunkan jumlah trombosit (cacar air dan rubella).
- Mengikuti program pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah demam berdarah (DBD).
Demikian kiranya pembahasan terkait kode ICD 10 trombositopenia beserta informasi terkait lain seperti penyebab, gejala, pengobatan dan pencegahan. Semoga dengan adanya pembahasan yang kodebpjs.com sampaikan mengenai kode ICD 10 semoga bisa bermanfaat untuk semua.