Kode ICD 10 Abses Perianal – Seperti sudah Anda ketahui sendiri, jika berbagai masalah kesehatan yang bisa menyerang tubuh ada banyak dan tidak mungkin Anda paham akan persatu-satunya. Bahkan disetiap masalah tersebut akan memiliki kode ICD 10 yang berbeda satu sama lain.
Lalu apa sebenarnya kode ICD 10 ? Untuk Anda yang belum tahu, kode ICD 10 adalah sistem klasifikasi penyakit serta berbagai tanda dan gejala, kelainan, komplain bahkan penyebab eksternal dari suatu gangguan yang menyerang dan bisa terjadi di tubuh manusia.
Selain dikenal dengan kode ICD 10, kode-kode yang terdapat pada sebuah tubuh manusia juga kerap disebut dengan kode diagnosa BPJS. Hal itu dikarenakan setiap penyakit memiliki kode yang akan memudahkan dalam penanganan oleh tenaga medis nantinya.
Nah pada pembahasan kali ini kodebpjs.com akan sajikan pembahasan mengenai salah satu kode ICD 10 dari penyakit atau masalah kesehatan pada tubuh manusia. Di mana yang akan di bahas adalah mengenai kode ICD 10 abses perianal.
Apa Itu Abses Perianal
Abses perianal merupakan sebuah kondisi di mana rongga rektum terisi dengan nanah, bahkan nanah juga muncul di sekitar anus. Untuk rektum sendiri ialah bagian terakhir dari usus besar di mana tinja disimpan sebelum dikeluarkan lewat anus.
Bahkan saat rektum dan kelenjar lendir dubur terinfeksi, nantinya akan terbentuk lubang-lubang kecil pada rongga rektum dan dengan sendirinya terisi dengan nanah. Nah untuk rongga yang diisi dengan nanah tersebut dinamakan abses dan jika mereka muncul di sekitar anus, makan akan jadi abses perianal.
Kode ICD 10 Abses Perianal
Lalu berapa kode ICD 10 atau kode BPJS abses perianal? Mengenai kode ICD 10 tersebut yang jelas berbeda dengan kode penyakit lain. Seperti misalnya berbeda dengan kode BPJS wasir, kode ICD 10 CAD dan Febris atau lainnya.
Untuk kode ICD 10 atau kode BPJS abses perianal yaitu K61.0. Kode juga sudah tercatat di kode diagnosa BPJS Kesehatan bersama dengan kode ICD 10 dari penyakit lainnya yang bisa datang di tubuh manusia.
Penyebab Abses Perianal
Abses perianal sendiri terjadi saat kelenjar-kelenjar di sekeliling anus terinfeksi oleh bakteri. Dengan begitu, kelenjar akan membesar dan berisi nanah. Jika sampai kelenjar pecah, maka kumpulan nanah akan keluar dan tampak. Untuk penyebab abses perianal yaitu:
- Adanya penyumbatan di kelenjar di anus.
- Fistula ani atau terjadi luka atau robekan di anus yang mengalami infeksi di saluran anus.
- Penyakit menular, yang bisa tertular saat melakukan hubungan badan (seksual).
- Telah terjadi cedera di anus.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Abses Perianal
Selain itu penyebab, ada juga beberapa faktor yang menjadikan abses perianal meningkat dan sangat berisiko. Adapun beberapa faktor risiko tersebut yaitu seperti:
- Ada radang usus (penyakit Crohn dan kolitis ulserativa).
- Ada riwayat diabetes.
- Penggunaan atau konsumsi obat kortikosteroid.
- Secara umum abses perianal dapat terjadi pada bayi, anak-anak muda dan orang-orang dewasa dengan yang memiliki riwayat luka pada anus.
- Telah melakukan seks anal dengan penderita.
- Sistem kekebalan tubuh melemah (seperti karena HIV/AIDS).
Gejala Abses Perianal
Bagi para penderita abses perianal, nantinya akan menunjukan beberapa gejala umum seperti misalnya rasa sakit di anus yang terasa menusuk. Rasa sakit ini akan berlangsung terus menerus dan bertambah parah saat duduk, batuk, dan juga saat buang air besar. Selain itu ada gejala seperti:
- Badan demam dan menggigil.
- Tubuh mudah lelah meskipun tidak beraktivitas berat.
- Sembelit.
- Sulit buang air kecil.
- Iritasi, bengkak, serta kemerahan di sekitar area anus.
- Gejala terjelas yaitu keluarnya nanah atau darah dari dubur.
Diagnosa Abses Perianal
Untuk mengetahui secara jelas apakah itu benar abses perianal, dokter akan menanyakan gejala-gejala yang dialami pasien dan melakukan pemeriksaan fisik pada area dubur pasien. Melalui pemeriksaan fisik, dokter dapat membedakan apakah benjolan di dubur pasien abses perianal atau wasir.
Selain itu dokter juga akan melakukan sebuah pemeriksaan penunjang guna memastikan jika penyebab abses perianal yang terbentuk di anus memang penyebabnya. Pemeriksaan lanjut tersebut meliputi:
- Endoskopi atau kolonoskopi, untuk guna melihat kondisi saluran anus dan rektum.
- Tes darah, guna mendeteksi adanya diabetes, radang usus atau HIV/AIDS.
- Pemindaian dengan USG, CT scan atau MRI, guna mendeteksi lokasi abses perianal yang lebih dalam akibat tidak terlihat pada saat pemeriksaan fisik.
Pengobatan Abses Perianal
Jika sudah tahu dari pengertian, kode ICD 10, penyebab, gejala dan risiko yang bisa terjadi. Selanjutnya Anda tinggal mengetahui apa pengobatan agar Abses Perianal tidak menyebar dan membuat kondisi lebih parah.
Adapun pengobatan ada dua macam, pertama adalah pengobatan rumahan dan gaya hidup, kedua penanganan dokter secara langsung. Untuk lebih jelas mengenai pengobatan yang bisa dilakukan seperti:
- Hubungi dokter jika sudah memiliki rasa sakit pada dubur disertai demam dan memunculkan gejala lainnya.
- Hubungi dokter jika sudah melihat keluarnya nanah di rektum atau anus.
- Hubungi dokter jika sudah mengeluarkan cairan yang berkepanjangan pada bagian yang di operasi, demam, atau sakit setelah operasi.
- Silakan redakan nyeri setelah operasi dengan duduk dalam air hangat kurang lebih 3-4 kali sehari dan minum obat pereda sakit yang diberi oleh dokter.
Jika justru kondisi memburuk, maka silakan hubungi dokter atau bisa langsung di bawa ke rumah sakit untuk segera mendapat penanganan lebih lanjut. Dengan begitu nantinya dokter akan mengambil tindakan yang tepat atas masalah abses perianal ini.
Jika tidak langsung ditangani maka penderita bisa mengalami komplikasi yang lebih parah dan membahayakan. Adapun komplikasi bisa terjadi seperti:
- Sakit terus menerus di area abses/anus.
- Abses muncul kembali setelah lakukan operasi.
- Fistula ani, adalah terbentuknya saluran di antara ujung usus besar dan kulit di sekitar anus.
- Tidak mampu mengendalikan BAB.
- Lebih parahnya bisa menyebabkan infeksi yang menyebar ke aliran darah (sepsis).
Pencegahan Abses Perianal
Jika masalah kesehatan ini tidak ingin terjadi pada tubuh Anda ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terbentuknya abses perianal. Perlu Anda ketahui pencegahan tepat untuk penyakit yang membahayakan ini.
- Terutama selalu jaga kebersihan kelamin dan dubur.
- Selalu melakukan pergantian popok pada anak secara berkala.
- Mencegah infeksi menular seksual, salah satunya dengan memakai kondom atau segera mengobatinya bila terserang penyakit tersebut dengan menunjukkan gejala.
- Cepat mengobati penyakit yang dapat meningkatkan risiko terserang abses perianal, seperti diabetes serta radang usus.
- Hindari juga melakukan seks melalui dubur (anal).
Mungkin demikianlah informasi dan pembahasan terkait kode ICD 10 abses perianal atau penyakit pada area anus lengkap dengan informasi terkait lainnya dapat kodebpjs.com sampaikan. Semoga dengan adanya pembahasan kode ICD abses perianal di atas bisa bermanfaat bagi semua.
Jadi, sekali lagi untuk terhindar dari penyakit satu ini, selalu jaga kebersihan lakukan pemeriksaan dan konsultasikan pada dokter jika sudah terasa ada gejalanya. Hal itu untuk mengantisipasi sedini mungkin atas penyakit abses perianal terjadi pada tubuh.