Kode ICD 10 Bronkopneumonia – Dalam Dunia Medis terdapat istilah kode ICD 10 yang berguna untuk menentukan suatu penyakit dalam tubuh. Sementara itu, kode ICD 10 ditentukan langsung oleh WHO (World Health Organization) yang kemudian dipakai oleh seluruh lembaga kesehatan di Dunia, termasuk Indonesia.
Bicara mengenai kode ICD 10, saat ini hampir semua penyakit telah memiliki kode ICD 10 masing-masing, tak terkecuali Bronkopneumonia. Nah, pada artikel berikut kodebpjs.com bakal menjelaskan informasi lengkap seputar kode ICD 10 Bronkopneumonia.
Di Indonesia biasanya kode ICD 10 disebut sebagai kode diagnosa BPJS Kesehatan. Pada program BPJS Kesehatan juga mempunyai ketentuan tersendiri mengenai beberapa penyakit yang bisa ditanggung dan salah satunya adalah Bronkopneumonia.
Bukan hanya itu, kami juga telah menyiapkan penjelasan mengenai apa itu penyakit Bronkopneumonia, penyebab, gejala, cara diagnosis hingga cara mengobati penyakit tersebut. Tanpa perlu berlama-lama lagi, langsung saja simak informasi selengkapnya dibawah ini.
Apa Itu Penyakit Bronkopneumonia ?
Sebelum masuk ke inti pembahasan, terlebih dahulu kami bakal menjelaskan sedikit mengenai apa itu penyakit Bronkopneumonia. Jadi, penyakit ini merupakan kondisi peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur.
Bisa dibilang Bronkopneumonia merupakan salah satu jenis Pneumonia yang menyerang saluran udara (bronkus) dan kantung udara (alveolus). Bronkopneumonia bisa mengakibatkan saluran udara menyempit serta mengurangi area pertukaran udara dengan darah pada tubuh manusia.
Sama seperti penderita TB Paru dan beberapa penyakit pernapasan lainnya, penderita Bronkopneumonia juga bisa mengalami beberapa resiko sebagai berikut :
- Infeksi pada aliran Darah dan Sepsis
- Abses Paru
- Gagal Napas
- Gagal Ginjal
- Gagal Jantung
- Efusi Pleura (penumpukan carian di sekitar paru-paru)
- Kematian
Kode ICD 10 Bronkopneumonia
Setelah mengetahui apa itu Bronkopneumonia, sekarang mari kita lanjut ke informasi kode ICD 10 dari penyakit Bronkopneumonia. Informasi ini tentu berguna bagi kalian yang menjalani profesi sebagai seorang Dokter atau tenaga medis lainnya.
Dalam Dunia Medis, penyakit Bronkopneumonia memiliki kode ICD 10 J18.0. Kode tersebut berlaku di semua negara untuk menyebutkan penyakit Bronkopneumonia. Selain itu, kode ICD 10 Bronkopneumonia juga terdapat pada daftar kode Diagnosa BPJS Kesehatan Indonesia.
Penyebab Penyakit Bronkopneumonia
Selanjutnya kami juga punya penjelasan terkait beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya Bronkopneumonia pada tubuh. Penyakit ini biasanya menyerang balita (usia dibawah 2 tahun) atau lansia yang sudah menginjak usia 65 tahun keatas.
Kenapa demikian, sebab metabolisme tubuh pada balita belum berkembang sempurna. Sedangkan untuk pada lansia, metabolisme tubuh mereka tentu sudah menurun alias tidak sekuat waktu masih muda.
Meskipun demikian berarti manusia dengan usia diatas 2 tahun hingga dibawah 65 tahun tidak bisa terkena Bronkopneumonia. Jadi, penyakit itu bisa saja terjadi pada kalian karena beberapa faktor sebagai berikut :
1. Kebiasaan Merokok
Penyebab pertama adalah kebiasaan merokok yang biasanya dimiliki oleh para remaja. Penting diketahui bahwa kandungan Nikotin yang terdapat di setiap batang rokok bisa mengganggu kesehatan paru-paru sehingga rentan terserang Bronkopneumonia.
2. Kebiasaan Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Penyebab kedua mungkin berasal karena kebisaan meminum minuman beralkohol dalam jumlah banyak. Kebiasaan seperti ini tentu bisa menyerang kesehatan ginjal hingga organ tubuh lainnya, seperti paru-paru dan jantung.
3. Mempunyai Riwayat Penyakit Pernapasan
Penyebab ketiga juga bisa berasal dari riwayat penyakit pernapasan yang dimiliki seperti Asma, Penyakit Obstruktif Paru-Paru Kronis (PPOK) dan Jantung. Jika kalian memiliki riwayat penyakit tersebut maka cukup rentan terkena Bronkopneumonia.
4. Metabolisme Lemah
Terakhir, Bronkopneumonia juga bisa menyerang ketika metabolisme kalian sedang lemah. Jika demikian, ketika berada di dekat penderita Bronkopneumonia atau melakukan kontak fisik dengannya maka kalian bisa lebih mudah tertular Bronkopneumonia.
Gejala Penyakit Bronkopneumonia
Sementara itu, ada beberapa indikasi atau gejala yang bisa dikatakan sebagai tanda-tanda terserang Bronkopneumonia. Gejala tersebut antara lain sebagai berikut :
- Demam tinggi
- Mengalami sesak napas
- Merasa nyeri di dada
- Batuk berdahak
- Napas cepat
- Berkeringat
- Sakit kepala / Pusing
- Otot terasa nyeri
- Gampang lelah
- Nafsu makan berkurang
Diagnosis Penyakit Bronkopneumonia
Setelah mengetahui apa itu Bronkopneumonia, kode ICD 10 yang berlaku hingga penyebab dan gejala penyakit tersebut, sekarang mari lanjut ke cara diagnosis Bronkopneumonia.
Jadi, ketika merasakan gejala seperti diatas, kalian bisa segara melakukan diagnosis dengan beberapa cara sebagai berikut :
1. Rontgen Dada
Cara pertama adalah melakukan Rontgen Dada. Dengan cara ini maka akan terlihat bagian paru-paru mana yang sudah terpapar Bronkopneumonia.
2. Tes Darah
Cara kedua adalah Tes Darah. Melalui sampel darah yang diperoleh, Dokter bisa mengetahui tipe virus yang terdapat di dalamnya. Jika ada virus-virus seperti ini :
- Staphylococcus aureus
- Haemophilus influenza
- Pseudomonas aeruginosa
- Escherichia coli
- Klebsiella pneumoniae
- Spesies Proteus
Maka bisa dikatakan orang tersebut telah terpapar penyakit Bronkopneumonia.
3. Tes Dahak
Cara ketiga juga bisa dilakukan melalui tes dahak. Sama seperti tes darah, melalui cara ini dokter bisa mengetahui virus atau bakteri yang sedang berkembang dari sampel dahak pasien.
4. Pemeriksaan Kadar Oksigen Darah
Pemeriksaan kadar Oksigen darah juga menjadi salah satu cara diagnosis Bronkopneumonia. Cara ini mampu mendeteksi kadar Oksigen yang masuk ke dalam aliran darah. Semakin kecil kada Oksigen yang masuk, maka semakin besar kemungkinan pasien menderita Bronkopneumonia.
5. CT Scan
Cara selanjutnya adalah CT Scan. Cara ini dilakukan apabila semua metode diatas tidak berhasil mendeteksi Bronkopneumonia pada tubuh pasien.
6. Kultur Cairan Paru
Cara terakhir adalah melakukan kultur cairan paru dari tubuh pasien. Dengan cara ini Dokter bisa lebih mudah dan akurat dalam menentukan tipe infeksi yang terdapat pada paru-paru pasien.
Cara Mengobati Bronkopneumonia Pada Tubuh
Sebelum mengakhiri pembahasan, kami masih punya informasi seputar bagaimana cara mengobati Bronkopneumonia. Bagi kalian yang barangkali merupakan penderita Bronkopneumonia bisa melakukan pengobatan tanpa perlu pergi ke Dokter dengan cara sebagai berikut :
1. Melakukan Vaksinasi
Cara pertama adalah melakukan vaksinasi pada balita penderita Bronkopneumonia. Cara ini cukup efektif untuk menghilangkan penyakit Bronkopneumonia pada balita.
2. Menerapkan Gaya Hidup Sehat
Lalu bagi para penderita Bronkopneumonia yang sudah dewasa, kalian bisa mengobati penyakit tersebut dengan cara menerapkan gaya hidup sehat seperti rajin olahraga, minum air putih 8 liter sehari dan lain sebagainya. Jika pola hidup sehat diterapkan secara rutin, maka dijamin paru-paru akan bersih dari bakteri Bronkopneumonia.
3. Berhenti Merokok
Sedangkan untuk cara terakhir, kalian bisa memilih untuk berhenti merokok jika sebelum menjadi perokok aktif. Selain itu, setelah berhenti merokok usahakan selalu menjauhi asap rokok untuk mencegah timbulnya bakteri yang mengakibatkan Bronkopneumonia pada paru-paru.
Demikianlah informasi dari kodebpjs.com mengenai kode ICD 10 Bronkopneumonia. Diatas kami juga menjelaskan apa itu Bronkopneumonia lengkap dengan informasi penyebab, gejala, cara diagnosis hingga cara mengobati penyakit tersebut. Semoga dengan adanya informasi kali ini bisa menambah informasi bagi para tenaga medis sekaligus kalian yang menjadi penderita Bronkopneumonia.