Kode Diagnosis Abses – Seorang dokter biasanya akan mendiagnosis sebuah penyakit dengan menggunakan sebuah kode. Kode tersebut dikenal dengan kode diagnosis atau ICD (sebutan standar internasional).
Berbagai jenis penyakit yang telah teridentifikasi dan diketahui, memiliki kode diagnosis masing-masing. Dimana setiap jenis dan varian penyakit akan di diagnosis dengan kode diagnosis berbeda-beda satu sama lain.
Dalam daftar KODE DIAGNOSA BPJS KESEHATAN, telah disebutkan beragam penyakit dan kode diagnosis yang harus diberikan untuk mendiagnosis penyakit pasien. Lalu, apa kode diagnosis Abses?
Nah, ada banyak jenis penyakit abses yang teridentifikasi dan masing-masing jenis punya kode diagnosis sendiri-sendiri. Adapun untuk mendapatkan informasi lebih jelas lagi, sebaiknya simak ulasan di bawah ini terlebih dahulu.
Apa Itu Abses ?
Abses adalah munculnya luka akibat infeksi bakteri serta menimbulkan nanah serta kotoran menumpuk di bawah kulit. Penyakit ini ditandai dengan adanya benjolan di dalam kulit serta biasanya berisi nanah atau cairan bening.
Benjolan Abses memiliki warna kemerahan serta akan terasa sakit apabila disentuh. Abses tak hanya muncul di kulit, namun juga bisa muncul di bagian tubuh lainnya seperti di ketiak, sekitar anus, vagina, bagian bawah tulang belakang, sekitar gigi serta lain sebagainya.
Gejala Abses
Ini adalah kondisi umum dialami oleh siapapun, baik orang dewasa maupun anak-anak. Gejala umum paling sering dirasakan oleh penderita abses yakni.
- Demam
- Mual
- Panas dingin
- Pembengkakan
- Lesi pada kulit
- Radang pada kulit
Gejala paling jelas dari Abses yaitu munculnya benjolan kemerahan di kulit, menyerupai jerawat. Pada umumnya Abses akan sembuh dengan sendirinya serta tidak menyebabkan komplikasi serius, akan tetapi ada beberapa kasus abses yang juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang bisa mengancam nyawa.
Penyebab Abses
Abses bisa terjadi dengan beberapa penyebab berikut :
1. Bakteri
Staphylococus adalah bakteri paling sering memicu abses, masuk kedalam tubuh melalui folikel rambut, luka maupun cedera. Selain itu, bakteri ini juga dapat menyebabkan abses dengan cara merusak kulit.
Siapa saja bisa berisiko terkena infeksi bakteri ini, apabila berada di kondisi sebagai berikut :
- Melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Staphylococcus.
- Diabetes.
- Sistem kekebalan tubuh melemah.
- Kebersihan tubuh serta lingkungan yang buruk.
2. Folikel rambut terinfeksi
Folikel rambut yang terinfeksi juga bisa jadi penyebab abses terbentuk. Folikel bisa terinfeksi apabila didalamnya terdapat rambut yang terperangkap serta tidak bisa menembus kulit.
Kode Diagnosis Abses
Adapun kode kode diagnosis yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit abses sesuai jenisnya masing-masing yaitu sebagai berikut ini :
Kode | Diagnosa |
A06.4 | Abses hati amuba |
A06.5 | Abses paru amuba |
A06.6 | Abses otak amuba |
A54.0 | Infeksi gonokokal saluran genitourinari rendah tanpa periurethral atau aksesori kelenjar abses |
A54.1 | Infeksi gonokokal saluran genitourinari rendah dengan periurethral & aksesori kelenjar abses |
B43.1 | Abses otak Phaeomycotic |
B43.2 | Subkutan phaeomycotic abses & kista |
D73.3 | Abses limpa |
E32.1 | Abses timus |
G06.0 | Abses intrakranial & granuloma |
G06.1 | Abses intraspinal & granuloma |
G06.2 | Ekstradural & subdural abses, tidak spesifik |
G07 | Abses intrakranial & intraspinal dan granuloma pada penyakit diklasifikasikan di tempat lain |
H60.0 | Abses telinga eksternal |
J34.0 | Abses, furunkel & inas hidung |
J36 | Abses peritonsillar |
J39.0 | Retropharyngeal & parapharyngeal abses |
J39.1 | Abses lain dari faring |
J85.1 | Abses paru-paru dengan pneumonia |
J85.2 | Abses paru tanpa pneumonia |
J85.3 | Abses mediastinum |
K04.6 | Abses periapikal dengan sinus |
K04.7 | Abses periapikal tanpa sinus |
K11.3 | Abses kelenjar ludah |
K12.2 | Selulitis & abses mulut |
K35.1 | Akut usus buntu dengan abses peritoneal |
K57.0 | Penyakit divertikular usus kecil dengan perforasi & abses |
K57.1 | Penyakit divertikular usus kecil tanpa perforasi atau abses |
K57.2 | Penyakit divertikular usus besar dengan perforasi & abses |
K57.3 | Penyakit divertikular dari usus besar tanpa perforasi atau abses |
K57.4 | Penyakit divertikular dari kedua usus kecil dan besar dengan perforasi & abses |
K57.5 | Penyakit divertikular dari kedua usus kecil dan besar tanpa perforasi atau abses |
K57.8 | Penyakit divertikular usus, bagian yang tidak spesifik, dengan perforasi & abses |
K57.9 | Penyakit divertikular usus, bagian yang tidak spesifik, tanpa perforasi atau abses |
K61.0 | Abses anal |
K61.1 | Abses rektal |
K61.2 | Anorektal abses |
K61.3 | Abses iskiorektalis |
K61.4 | Abses Intrasphincteric |
K63.0 | Abses usus |
K75.0 | Abses hati |
L02.0 | Abses kulit, furunkel dan inas wajah |
L02.1 | Abses kulit, furunkel dan inas leher |
L02.2 | Abses kulit, furunkel dan inas batang |
L02.3 | Abses kulit, furunkel dan inas pantat |
L02.4 | Abses kulit, furunkel dan inas anggota badan |
L02.8 | Abses kulit, furunkel dan inas situs lain |
L02.9 | Abses kulit, furunkel dan inas, tidak spesifik |
L05.0 | Kista pilonidal dengan abses |
L05.9 | Kista pilonidal tanpa abses |
M65.0 | Abses selubung tendon |
M71.0 | Abses dari bursa |
N15.1 | Ginjal & abses perinefrik |
N34.0 | Uretra abses |
N41.2 | Abses prostat |
N45.0 | Orkitis, epididimitis & orchitis epididymo – dengan abses |
N45.9 | Orkitis, epididimitis & orchitis epididymo – tanpa abses |
N75.1 | Abses kelenjar Bartholins |
N76.4 | Abses vulva |
O91.1 | Abses payudara berhubungan dengan persalinan |
Nah, itulah informasi dari kodebpjs.com seputar kode diagnosis lengkap beserta penjelasan lengkap terkait abses. Dengan kode diagnosis, maka seorang dokter akan lebih mudah mencari gejala serta penyebab dari penyakit yang diderita pasien. Dengan demikian, kode diagnosis juga akan memudahkan dokter menindaklanjuti penyakit pasien.
Bisa ditarik kesimpulan, bahwasanya kode diagnosis ini sangat membantu dokter dalam mengklarifikasi penyakit. Selain itu, kode diagnosis juga bisa dijadikan masukan bagi sistem pelapor diagnosis medis. Jadi, sudah semestinya sebagai seorang dokter mengetahui kode diagnosis setiap gangguan kesehatan, termasuk abses.
Sekiranya, cukup sekian informasi terkait kode diagnosis Abses. Demikian artikel dari kami, semoga informasinya membantu serta bermanfaat.