Kode ICD 10 Dysmenorrhea – Sebagai tenaga kerja medis, mungkin beberapa dari kalian pernah diminta membuat laporan diagnosis suatu penyakit. Nah, pada laporan tersebut pastinya kalian juga diminta untuk memasukkan kode ICD 10 dari penyakit tersebut.
Bagi yang belum tahu, kode ICD 10 merupakan revisi ke-10 dari buku International Classification of Diseases. Buku itu sendiri berisi pengkodean dari berbagai jenis penyakit, gejala, penyebab hingga cara pengobatan dari penyakit tersebut. Pengkodean tersebut dilakukan oleh WHO (World Health Organization).
Bicara mengenai kode ICD 10, pada artikel ini kami bakal menjelaskan informasi seputar kode ICD 10 Dysmenorrhea. Dengan begitu, bagi kalian yang berprofesi sebagai tenaga medis dan kerap diminta membuat laporan diagnosis tentu wajib simak artikel ini sampai akhir.
Selain itu, kami juga telah menyiapkan penjelasan mengenai penyebab, gejala, risiko hingga cara penanganan yang tepat dari penyakit Dysmenorrhea. Baiklah, tanpa perlu berlama-lama lagi langsung saja simak informasi selengkapnya dibawah ini.
Apa Itu Dysmenorrhea ?
Seperti biasa, sebelum masuk ke inti pembahasan, terlebih dahulu kami ingin menjelaskan sedikit mengenai apa itu Dysmenorrhea. Jadi, Dysmenorrhea merupakan suatu gangguan medis berupa nyeri kram pada perut bagian bawah.
Dysmenorrhea sendiri hanya dialami oleh kaum wanita saat mendekati waktu Haid (Menstruasi) maupun saat Haid berlangsung. Sebenarnya Dysmenorrhea bukanlah suatu penyakit serius, karena rasa nyeri kram pada wanita yang sedang Menstruasi sangatlah wajar.
Hanya saja, beberapa wanita mengaku mengalami Dysmenorrhea yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika demikian, apakah berarti Dysmenorrhea mempunyai risiko yang membahayakan bagi penderitanya?
Kode ICD 10 Dysmenorrhea
Sama seperti Menorrhagia dan penyakit maupun gangguan medis lain saat sedang Haid telah mempunyai kode ICD 10 yang diakui oleh WHO dan tercantum di dalam daftar kode diagnosa BPJS Kesehatan. Untuk Dysmenorrhea juga mempunyai kode ICD 10 berupa N94.6.
Jadi ketika memiliki tugas untuk membuat laporan medis dari Dysmenorrhea, kalian wajib memasukkan kode ICD 10 diatas. Selain itu, kalian juga perlu menambahkan informasi lain dari penyakit tersebut, seperti faktor penyebab, indikasi, risiko dan bentuk penanganan yang tepat.
Penyebab Penyakit Dysmenorrhea
Setelah mengetahui kode ICD 10 untuk Dysmenorrhea, sekarang mari kita lanjut ke pembahasan mengenai penyebab Dysmenorrhea. Jadi, untuk beberapa wanita yang belum Menopause (berhenti Menstruasi) perlu tahu beberapa penyebab Dysmenorrhea berikut ini :
- Prostaglandin meningkat sehingga memicu kontraksi dari Uterus atau Rahim
- Endometriosis
- Menderita penyakit radang pinggul (Pelvic Inflammatory Disease)
- Terdapat sel tumor atau kista pada Ovarium
- Penggunaan AKDR (Alat Konstrasepsi Dalam Rahim)
- Terjadi penyumbatan pada Serviks (Stenosis)
- Polip Rahim
- Adanya Malformasi Kongenital
Gejala Penyakit Dysmenorrhea
Selain informasi terkait penyebab Dysmenorrhea, kami juga telah menyiapkan informasi seputar gejala atau indikasi yang terjadi sebelum mengalami Dysmenorrhea. Jadi, sebagian besar wanita yang mengalami Dysmenorrhea, awalnya timbul atau merasakan beberapa gejala sebagai berikut kurang lebih 1 sampai 3 hari sebelum Menstruasi :
- Demam
- Perut teras kembung
- Mengalami Diare
- Merasakan mual dan ingin muntah
- Kepala terasa sakit
- Kehilangan tenaga dan merasa malas untuk beraktivitas
Risiko Penyakit Dysmenorrhea
Seperti kami singgung diatas, bahwa sebagian wanita hanya merasakan Dysmenorrhea ringan dan sebagian lagi mengalami Dysmenorrhea yang cukup parah hingga mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Lalu apakah Dysmenorrhea berlebihan bisa mengakibatkan risiko berbahaya bagi penderitanya?
Berdasarkan informasi yang kami peroleh, Dysmenorrhea bisa dipastikan tidak memiliki risiko yang dapat membahayakan penderitanya. Sekali lagi, Dysmenorrhea merupakan gangguan medis yang sangat wajar untuk para wanita yang sedang Haid.
Hanya saja, tingkat rasa sakit yang ditimbulkan masing-masing penderita berbeda-beda, tergantung faktor penyebabnya. Disamping itu, jika kalian mengalami Dysmenorrhea berlebihan bisa segera mengobati nya tanpa harus pergi ke Dokter.
Cara Mengobati Dysmenorrhea
Setelah membahas seputar apa itu Dysmenorrhea, kode ICD 10 untuk Dysmenorrhea, penyebab, gejala hingga risiko Dysmenorrhea, sekarang kita lanjut ke cara mengobati rasa sakit dari Dysmenorrhea. Jadi, untuk menangani Dysmenorrhea sebenarnya bisa dilakukan sendiri tanpa perlu penanganan Dokter, yaitu dengan cara-cara sebagai berikut :
- Lakukan pijatan pada punggung bawah dan perut
- Kompres perut bagian bawah (area nyeri) menggunakan air hangat
- Perbanyak makanan yang mengandung protein dan serat tinggi
- Perbanyak minum Jus buah
- Kurangi makanan siap saji (Junk Food) atau makanan dengan kadar garam tinggi
- Kurangi minum minuman beralkohol dan minuman yang mengandung Kafein
- Berhenti merokok (bagi wanita perokok)
- Istirahat cukup
- Minum obat pereda nyeri Haid yang dijual di Apotek, Alfamart dan Indomaret.
Demikianlah penjelasan dari kodebpjs.com mengenai kode ICD 10 Dysmenorrhea lengkap dengan pembahasan seputar penyebab, indikasi sebelum terjadi Dysmenorrhea hingga gejala dan pengobatan Dysmenorrhea. Dengan adanya informasi diatas, kami harap bisa membantu kalian dalam menemukan kode ICD 10 untuk Dysmenorrhea dan memberi manfaat bagi wanita penderita Dysmenorrhea.