Kode ICD 10 PPOK – ICD atau singkatan dari International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems, merupakan sebuah sistem klasifikasi penyakit dan beragam jenis tanda-tanda penyakit.
Nah, dalam dunia kesehatan kode ICD juga kerap disebut dengan kode BPJS dari suatu penyakit. Dalam kode ICD ini sendiri setiap penyakit akan memiliki kode berbeda satu sama lainnya.
Pada pembahasan kali ini sendiri kodebpjs.com akan menyampaikan salah satu kode ICD dari penyakit yang ada. Di mana kode ICD 10 itu sendiri mengenai Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Yang mana PPOK sendiri menjadi salah satu penyakit umum dan kerap menyerang siapa saja, baik itu pria dan wanita. Namun mengenai kode ICD atau kode BPJS nya, belum banyak yang tahu.
Lalu kode ICD 10 nya itu sendiri apa? Agar lebih paham, jelas, dan mengetahuinya. Berikut akan di sampaikan dibawah secara lengkap, jadi simak sampai akhir pembahasan ini.
Apa Itu PPOK?
Sebelum berlanjut ke topik utama berupa kode ICD dari penyakit paru ini. Alangkah baiknya Anda harus mengetahui pengertian apa itu PPOK, sehingga nantinya akan lebih jelas lagi.
Dan PPOK yang merupakan kepanjangan dari Penyakit Paru Obstruktif Kronis adalah sebuah peradangan kronis pada paru-paru di mana menyebabkan terjadinya obstruksi aliran udara pada jalan napas.
Biasanya peradangan pada paru-paru ini akan berkembang dalam jangka yang cukup panjang. Dengan begitu, PPOK umumnya ditandai dengan tanda-tanda seperti sulit bernapas, batuk berdahak, dan mengi (bengek).
Ada dua kondisi paling umum yang berkontribusi pada PPOK adalah bronkitis kronik dan emfisema. Bisanya pada bronkitis kronik, terjadi sebuah peradangan pada bronkus.
Sedangkan emfisema, yaitu peradangan dan kerusakan terjadi pada alveoli di mana itu merupakan kantong tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Dua PPOK itu yang kerap terjadi oleh masyarakat umum.
Kode ICD 10 PPOK
Untuk kode ICD atau kode BPJS Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) yaitu J44. Kode ini yang nantinya akan memudahkan tenaga medis dalam mendiagnosis dan memberikan informasi kepada pasiennya.
Bisa di kata, setiap kode ICD atau kode BPJS akan memiliki kode berbeda satu sama lain. Antara kode ICD 10 PPOK, dermatitis, COLIC ABDOMEN, dan lainnya jelas akan berbeda.
Faktor Risiko PPOK
Setelah tahu akan pengertian dan kode ICD nya, Anda juga perlu tahu faktor risiko seorang terjangkit gangguan kesehatan PPOK. Ada beberapa faktor risikonya, seperti:
- Paparan debu dan bahan kimia di tempat kerja.
- Paparan asap dari pembakaran bahan bakar.
- Kekurangan genetik yang tidak biasa.
- Faktor usia. Maka seiring bertambahnya usia PPOK bisa menyerang.
Penyebab PPOK
Selain itu, ada juga beberapa faktor penyebab yang bisa menjadikan terjadinya seorang mengalami masalah kesehatan PPOK. Seperti misalnya:
- Bronkitis Kronis, saluran bronkial pengidap meradang dan menyempit. Paru-paru akan menghasilkan lendir yang banyak, sehingga menghalangi saluran udara.
- Defisiensi AAt.
- Emfisema, kerusakan dinding dan serat elastis dari alveoli.
- Iritasi. Seperti karena asap cerutu, polusi udara, & paparan debu.
- Kurangnya alfa-1 antitripsin (protein).
- Merokok kurun waktu lama.
Gejala PPOK
Untuk gejala PPOK sendiri hampir umum seperti penyakit paru lainnya. Seperti misalnya batuk berdahak dalam kurun waktu cukup lama, dan beberapa gejala lain seperti:
- Batuk kronik cukup produktif.
- Bengkak pada pergelangan kaki atau betis.
- Cepat merasa lelah.
- Kerap dan sering terpapar infeksi saluran napas.
- Mengi.
- Penurunan berat badan cukup drastis dalam waktu singkat.
- Produksi dahak banyak dalam waktu yang singkat.
- Sesak napas saat dibawa untuk melakukan aktivitas fisik.
- Sianosis (muncul warna kebiruan/keabu-abuan) pada kuku maupun bibir.
Pengobatan PPOK
PPOK adalah salah satu penyakit yang bisa diobati dengan melakukan beberapa perawatan. Bahkan jika PPOK sudah mencapai tahap cukup serius, maka masih ada terapi efektif lain untuk bisa mengendalikan gejala dan mengurangi risiko komplikasi. Berikut beberapa pengobatannya:
1. Hentikan Kebiasaan Merokok
Hal utama yang harus dilakukan dalam PPOK. karena jika diteruskan bisa menyebabkan PPOK akan semakin buruk atau fatal.
2. Terapi Paru-paru
Jika sudah sampai dilakukan penanganan ke dokter, maka pengidap PPOK PPOK bisa saja dilakukan pengobatan berupa terapi paru-paru.
3. Obat
Selain dianjurkan untuk terapi, tentu saja pengidap PPOK akan diberikan obat yang telah dianjurkan oleh dokter.
4. Operasi
Jika pengidap PPOK (emfisema) terbilang sudah parah dan tidak bisa ditangani dengan obat-obatan. Maka, bisa saja menggunakan penanganan operasi.
Seperti itulah informasi dapat kodebpjs.com sampaikan mengenai kode ICD atau kode BPJS dari penyakit PPOK. Semoga dengan adanya informasi di atas, bisa bermanfaat dan berguna bagi yang membutuhkan.